Cicie Poenya Blog

Cicie Poenya Blog

Menata Hati, Merawat Rindu

Di Kota ini, bersama penggalan kenangan yang serpihannya masih tersisa, ahhh.. sungguh rasanya seperti kembali ke masa lalu dengan rasa baru.

Mungkin ini juga yang disebut buah dari hasil penantian, hmmm…seperti “buah” dari “merawat rindu”.

.

.

Di mulai dengan menata hati, ku ikhlaskan seluruh keluh kesah larut bersama dengan harapan baru.

Memulai hal yang baru itu sungguh menyakitkan, meninggalkan kenyamanan itu seperti menegakkan kepala yang lunglai, membutuhkan kekuatan untuk tegak berdiri.

Pertanyaannya sanggupkah…?… pertanyaan yang sulit untuk aku jawab, bahkan bila perlu pertanyaan itu jangan pernah ada terbersit sedikitpun.

Satu hal yang aku sepakati dengan diriku sendiri bahwa aku harus terus bersahabat dan merawat hati, menata hati dan “tetap merawat rindu”.

Aku mulai memahami, Hidup itu memang penuh warna, sepekat apapun harus dilalui, dengan terseok pun kita harus melangkah jangan berhenti. Aku selalu memapah diri untuk tidak jatuh dalam keputusasaan, berusaha menyimpan rapat suara tangis.

.

.

“Bukankah hidup ini seindah warna pelangi yang terbit usai hujan”.

Seperti cerahnya Mentari di pagi hari yang selalu menembuskan cahayanya diantara awan yang menghalangi, aku akan mengejar cahayanya, mencari kehangatannya, dan memapah kakiku ke senjanya yang hangat untuk memeluk rindu.

Dan masih tentang merindu, selalu ada semangat di senja yang hangat,  aku akan merawat rindu itu dengan sejuta senyum. Rindu yang selalu menghantarkanku kepada peraduan yang penuh keheningan dan kedamaian, aku mau merawatnya, aku mau menggengamnya, rindu yang selalu akan memberikan berjuta senyum dan meluruhkan semua duka dan sedih.

Untuk diriku sendiri, mari menata hati, menata rindu dan mari merawat rindu.

By : Cie’

 

Leave a comment »